Assalamu'alaikum.......
Apa kabar blogku tercinta?.....Dan Apa kabar semuahhhh......
Alhamdulillaah blognya tidak berdebu.Semoga ada yang kangen dengan blog saya,.....Amiin....Gede rasa bangetttt.....^_^
Kemana saja lama ngak pernah nulis lagi?......Alhamdulillaah ada beberapa kesibukan yang begitu menyita perhatian sehingga tidak memungkin kan saya untuk berlama-lama didepan lappy.Terkadang mata saya susah diajak kompromi untuk lama didepan PC.Semakin parah saja mata minus saya.Dan jika terlalu lama didepan lappy jadi cepat lelah.Bagi saya didepan lappy tidak hanya sejam atau dua jam.Selalu lebih.Bahkan terkadang dini hari baru beranjak ke tempat tidur.Padahal keesokan harinya masih berderet dengan segala aktivitas yang sudah menanti.
Berarti lama ngak ngeblog juga selama itu kah tidak pernah baking?....Tidaaak,baking Alhamdulillaah masih tetep,nerima beberapa orderan Alhamdulillaah juga masih tetap.Tapi jarang-jarang yang saya dokumentasikan.Selain lagi malas ngeset kamera dan tempat juga ada masalah dengan lappy saya.Beberapa waktu lalu sempat"almost dying".Sempat sediihh juga.Alhamdulillaah karena tangan"dingin"suami bisa ON lagi.Memang sih sudah waktunya diup grade harusnya.Tapi untuk ukuran saya masih bisalah kalo cuma untuk ketik-ketik biasa.Kan kerja saya juga ngak butuh load yang tinggi-tinggi banget.Segitu dulu ya ceritanya,sekarang bicara pic diatas yaa.....
Tepung gomak.Apa sih?Yang suka nonton acara Upin dan Ipin pasti pernah dengar.Kalo di Malaysia sana tepung gomak adalah tepung kanji.Namun berbeda dengan tepung gomak yang satu ini.Tepung gomaknya Indonesia.Tepung gomak adalah camilan khas masyarakat Pulau Penyengat,Kepulauan Riau,yang dikenal hingga ke negeri Jiran,Malaysia.Kebetulan adik ipar saya tinggal disana.Jadi dia bisa bercerita sedikit mengenai si tepung gomak ini.Tepung gomak ini biasa disantap sebagai teman minum teh dan sering pula dihidangkan sebagai makanan kecil saat perayaan (kenduri).
TEPUNG GOMAK
Adapted : Femina
Adapted : Femina
Bahan :
2 L air,untuk merebus
2 lembar daun pandan,simpulkan
150 gr kacang hijau kupas,sangrai,haluskan
Kulit :
300 gr tepung ketan ,siap pakai
1 sdm air kapur sirih
150 ml air hangat
Unti :
1/2 butir kelapa setengah tua, parut memanjang,kukus
200 gr gula merah,sisir
2 lembar daun pandan,simpulkan
1/2 sdt garam
50 ml air matang
Cara membuat :
- Unti : Siapkan wajan.Masukkan semua bahan,aduk rata.Masak diatas api sedang,sambil terus diaduk hingga mengering.Angkat,biarkan uapnya hilang.Ambil 1 sdt adonan,bulatkan.Lakukan hingga adonan habis,sisihkan.
- Kulit : Campur tepung ketan dan air kapur sirih,aduk rata.Tambahkan air hangat sedikit demi sedikit,sambil diuleni hingga adonan kalis dan dapat dipulung.
- Ambil 1 sdm adonan kulit,pipihkan (jika terlalu lengket,lumuri tangan dengan sedikit tepung ketan).Letakkan 1 bagian unti di bagian tengah,bulatkan kembali hingga seluruh adonan unti tertutup adonan kulit,pipihkan.Lakukan hingga adonan habis,sisihkan.
- Penyelesain : Didihkan air dan daun pandan,masukkan adonan gomak (kulit yang sudah diisi unti).Masak hingga terapung dan matang (kurang lebih 10 menit),angkat,tiriskan.Gulingkan gomak di dalam tepung kacang hijau tersalut rata,angkat.Sajikan.
Gunakan kelapa setengah tua untuk mendapatkan tekstur unti yang lembut.Jaga jangan sampai gula hangus,supaya tidak timbul rasa pahit yang dapat merusak cita rasa kue yang mirip moci ini.Saya pribadi suka dengan kue satu ini,Alhamdulillaah anak-anak dan suami juga suka.Ini juga salah satu cara saya mengenalkan kue tradisional kepada ke empat anak saya.Supaya"kamus"kue-kue tradisional mereka juga banyak.Dan kue-kue tradisional bukan berasal dari Jawa saja.Recommended.......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar